Selasa, 23 September 2014

Ramadhan 12 Bulan ...


Bulan Ramadhan telah meninggalkan kita semua, bulan yang penuh kemuliaan, penuh semangat kebersamaan dan cinta kasih. Di mana setiap individu berlomba untuk mempersembahkan ketaatan terbaik kepada Allah SWT. Jangankan yang wajib, ibadah-ibadah sunah-pun kita lakukan dengan penuh keriangan. Al-Quran yang mungkin berbulan-bulan kita lupakan, hingga tertutupi debu dan kotoran di sudut rak buku rumah kita, kembali kita ambil dan bersihkan dari debu. Lembar demi lembarnya pun kita buka kembali, kita lantunkan setiap ayat dengan penuh kekhuyukan mengharap ridho Ilahi.
            Malam-malam yang sebelumnya kita lalui hanya berlayar di alam mimpi, di saat Ramadhan menjadi moment berdialog dengan Tuhan yang Maha menggilir siang dan malam. Sanak keluarga dan sahabat yang mungkin telah lama terlupa seiring kesibukan kita berkutat dengan aktivitas dunia-pun akhirnya kita hubungi, saling bersilaturahmi menyatukan cinta, merajut kasih yang mulai hilang.
            Para fakir miskin, yatim piatu, dan dhuafa yang terpinggirkan, terasingkan, bahkan terlupakan oleh dunia, menjadi salah satu bagian yang paling dicari di bulan suci itu. Semua muslim berlomba untuk berbagi, menyisihkan sebagian rizki yang Allah titipkan.
            Sungguh mulia bulan itu, bulan penuh cinta kasih, bulan penuh ketaatan, bulan penuh semangat berbagi, bulan yang menjadikan setiap tarikan napas kita penuh harapan baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik, harapan untuk pengampunan atas segala salah dan khilaf.
            Sungguh indah bulan itu, namun kini ia telah pergi. Semakin jauh, dan jauh. Meninggalkan kita sendiri dalam kerinduan yang mendalam.
            Sungguh luar biasa semangat di bulan itu. Akan kita mampu menghadirkan semangatnya di bulan-bulan setelahnya? Akankah ibadah kita akan penuh semangat seperti bulan itu? Akankah semangat kita berbagi masih sama seperti bulan itu? Akankah lembar demi lembar kitab suci itu tetap kita baca seperti waktu-waktu berharga di bulan itu? Akankah lisan dan perbuatan kita selalu terjaga untuk tidak menyakiti sesama seperti yang telah kita perjuangkan di bulan itu? Dan Akankah kita mampu mempertahankan kejujuran kita seperti jujurnya kita di bulan itu?
            Ataukah kita akan kembali kepada masa-masa jahiliyah kita? di mana sholat kita bolong di sana sini, berat hati untuk berbagi, Al-Quran itu kembali tersimpan rapih di sudut rak buku rumah kita, berhari-hari, berminggu-minggu, hingga berdebu. Lisan kembali mudah untuk menoreh luka di hati saudara kita, perbuatan aniaya terus kita lakukan kepada orang-orang di sekitar kita. Bahkan dusta menjadi penghias kehidupan kita. Pilihan kini ada pada diri kita masing-masing, akankah kita membiarkan perjuangan kita selama satu bulan penuh untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang diampuni oleh Ilahi Rabbi, yang telah kembali fitri, menjadi sia-sia belaka?
            Mari hadirkan seluruh semangat Ramadhan pada hari-hari ke depan yang akan kita lalui. Karena sungguh, Allah menghadirkan Ramadhan sebagai bulan percontohan, bukan untuk dilalui dan dilupakan, namun untuk terus dihadirkan, meski ia telah pergi. Karena Rasulullah saw bersabda:

لَوْ تَعْلَمُ أُمَّتِي مَا فِي رَمَضَانَ, لَتَمَنَّوْا أَنَّ السَّنَةَ كُلُّهَا رَمَضَانُ
 “Jika ummatku mengetahui apa yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka akan menginginkan seluruh tahun itu Ramadhan.”

1 komentar:

  1. Medical Grade Titanium Earrings for Men - Titanium-arts.com
    Custom titanium jewelry Titanium-Arched titanium aftershokz T-Shirt for aftershokz titanium Women · trekz titanium pairing Shop how strong is titanium Titanium-Arched T-Shirt online at Titanium-Arched T-Shirt.com.

    BalasHapus