Selasa, 23 September 2014

Al-Quran Cahaya Mu'min


Allah SWT berfirman di dalam QS. An-Nisa ayat 174 :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an).”  

Dan juga di dalam QS. Al-Maidah ayat 16 :

يَهْدِيْ بِهِ اللهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيْهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”

            Dari kedua ayat tersebut bisa kita ambil intisari bahwa Al-Quran merupakan cahaya bagi orang-orang yang beriman kepadanya. Maka jika dunia ini ibarat rumah kita, coba sejenak kita bayangkan memiliki rumah yang tidak ada cahaya di dalamnya. Maka kita akan berada dalam keadaan gelap gulita di dalam rumah tersebut, sehingga mungkin kita akan tersandung atau menabrak barang-barang yang ada di dalam rumah tersebut dan akan membuat kita terluka karenanya. Atau jika dunia ini diibaratkan sebagai sebuah perjalanan bagi seorang musafir, maka untuk mencapai tujuan dari sebuah perjalanan, kita butuh peta, rambu jalan, dan petunjuk orang-orang yang ada dalam perjalanan tersebut. Bisa dibayangkan, jika seorang musafir yang berjalan tanpa arah dan tujuan, tanpa peta penunjuk jalan, dan tidak pernah mau bertanya kepada orang-orang yang ia temui dalam perjalanannya tersebut? Akan sangat mungkin ia akan tersesat dalam perjalanannya tersebut, bahkan mungkin tidak akan pernah mencapai tujuannya.
            Maka Al-Quran adalah cahaya petunjuk kehidupan manusia, peta penunjuk arah mana benar dan mana salah, pedoman yang berisi aturan kehidupan yang akan menyelamatkan manusia selama perjalanan fana ini. Di dalamnya terdapat petunjuk ke arah mana manusia harus mengarahkan perjalanan kehidupannya ini. Di dalamnya pula terdapat tujuan dari kehadiran manusia di alam semesta ini. Di dalamnya juga terdapat begitu banyak aturan kehidupan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia ini.
            Maka mungkin Al-Quran bisa diibaratkan sebagai manual book pada handphone dan alat elektronik lainnya. Jika seseorang membeli sebuah perangkat elektronik tanpa pernah membaca manual book yang disertakan bersamanya, maka mungkin ia akan menggunakan perangkat elektronik tersebut tidak sesuai dengan fungsinya. Dan kita pasti tahu, sebagaimana garansi yang disertakan pada perangkat elektronik baru yang kita beli, maka Allah pun menjamin kehidupan setiap manusia dengan jaminan keselamatan dunia dan akhirat. Namun seperti umumnya garansi yang diberikan, jaminan keselamatan dari Allah pun akan diberikan bagi manusia yang menggunakan kehidupannya sesuai dengan petunjuk yang tercantum dalam kitab Suci, maka jika ada manusia yang salah jalan dalam hidupnya, jaminan keselamatan itupun hangus dan tidak dapat digunakan lagi.
            Oleh karena itu, kembalilah kaum muslimin semua, terutama anak-anakku tercinta. Pelajari kembali manual book yang Allah sertakan dalam kehidupanmu itu, karena mungkin telah terjadi begitu banyak penyimpangan yang kita lakukan terhadap nikmat kehidupan yang Allah berikan ini. Baca setiap ayat di dalamnya, pahami maknanya, dan berusahalah untuk menghapal setiap halaman firman Tuhanmu itu, kata demi kata, kalimat demi kalimat, ayat demi ayat, hingga akhirnya terpatrilah satu surat dalam dasar sanubarimu itu. Sadarkah kalian, begitu banyak lagu yang kita hapal, begitu mudahnya kita mengingat setiap kata di dalam sebuah lagu. Namun mengingat sebaris saja ayat suci itu terasa begitu berat dan sulitnya untuk kita. Bukan salah kalimat itu, jelas bukan karena kesalahan Al-Quran itu karena berbahasa Arab. Coba lihat dirimu, lihatlah jauh ke dasar lubuk hatimu! Apakah Allah menurunkan Al-Quran berbahasa Arab untuk menyulitkanmu menghapalnya? Atau apakah begitu banyak debu yang menumpuk di atas mata hatimu itu akibat dosa yang kau lakukan kepada Allah?
Sungguh Allah menjadikan Al-Quran itu agar mudah kita baca, mudah kita pahami, bahkan mudah kita hapalkan. Karena sungguh, tidaklah mungkin Allah Yang Menciptakan kita semua lebih mempermudah diri ini untuk menghapal ratusan lagu di banding bait-bait firman-Nya. Kesalahan pasti ada dalam diri ini, yang selalu memiliki ribuan alasan untuk hanya sekadar melantunkan sebaris dua baris ayat Al-Quran, namun tidak pernah mengeluh berteriak melantunkan lagu yang bahkan tidak akan pernah menyelamatkan kita di alam barzakh nanti. Gunakanlah akal sehatmu wahai ananda, apakah tidak ingin kau ambil kembali cahaya penerang jalan hidupmu itu? Bukan untuk Tuhanmu, karena Ia tidak membutuhkan sedikitpun ketaatanmu kepada-Nya, melainkan untuk keselamatanmu sendiri. Karena nanti, ya nanti, ketika seluruh manusia di bangkitkan, Ibumu tidak akan peduli kepadamu, ayahmu yang selama ini melindungimu pun akan sibuk dengan keselamatannya sendiri, apalagi teman-temanmu yang setia di sampingmu saat ini, di saat itu tidak ada satupun yang akan menyelamatkanmu, engkau akan mempertanggung jawabkan semua kisah hidupmu sendiri di hadapan Allah. Namun jika engkau ingin, ada secercah harapan pada hari itu, yang akan menjadi pembelamu di saat semua teman dan keluargamu tidak peduli kepadamu, ialah Al-Quran, kitab suci yang selama ini engkau acuhkan, kau anggap remeh, dan kau biarkan berdebu. Al-Quran itu akan menjadi penyelamatmu kelak jika engkau selalu melantunkan ayat demi ayat di dalamnya, ia akan menjadi pembelamu dengan lantang dan pencegahmu dari siksa Tuhanmu jika engkau simpan ia di dalam ingatanmu. Sebagaimana keterangan Rasulullah Muhammad saw:
·         Dari Abu Umamah ra. Dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bacalah Al-Quran, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.” (HR. Muslim)
·         Dari Usman bin Affan ra. Berkata: Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
·         Dari Aisyah ra. Telah berkata: Rasulullah saw bersabda: “Orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata karena susah membacanya akan mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
·         Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra. Berkata: Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah Utrujah (sejenis limau), baunya harum dan rasanya sedap. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran seperti Raihanah (jenis tumbuhan), baunya wangi tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran seperti buah hanzhal (sejenis buah pare), tidak berbau dan rasanya pahit. (HR. Bukhari dan Muslim)
·         Dari Ibnu Abbas ra. Beliau berkata: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatu pun dari Al-Quran laksana sebuah rumah yang runtuh.” (HR. Turmudzi, beliau berkata: hadits hasan sahih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar