Selasa, 23 September 2014

La Tahzan (Jangan bersedih...)


Setiap manusia menjalani kehidupan dengan penuh suka dan duka. Karena roda kehidupan terus berputar, ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya kita di bawah. Di saat kita bersedih, mungkin ada teman atau sahabat kita yang sedang merasakan kegembiraan. Begitupun sebaliknya, saat kita mengalami suka cita, mungkin di luar sana ada yang sedang berduka.
            Bersedih terhadap suatu musibah adalah hal yang wajar. Kecewa terhadap kegagalan pun hal biasa. Namun bagaimana menyusun kembali kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan itulah yang harus kita usahakan. Because life must go on, maka tidak sepatutnya seorang mu’min meratapi kegagalan dan musibah berlarut-larut. Kita harus bangkit, kita harus terus melanjutkan aktivitas kebaikan yang akan menuntun menuju kesuksesan.
            Maka Islam punya solusi terhadap setiap masalah yang dialami umat manusia, dan Islam punya penawar bagi setiap luka yang kita derita:

Sedih ketika nilai yang kita dapat tidak sesuai harapan#Kembalilah pada Allah

Sedih ketika tidak mendapatkan universitas yang diinginkan#Kembalilah pada Allah

Sedih ketika tidak mendapatkan rizki sesuai keinginan#Kembalilah pada Allah

Sedih ketika dikhianati teman#Kembalilah pada Allah

Kecewa karena ditinggal kekasih#Kembalilah pada Allah

Kecewa karena gagal mencapai prestasi yang didambakan#Kembalilah pada Allah

Kecewa karena gagal mendapat jabatan yang dimau#Kembalilah pada Allah

Karena Allah SWT telah berfirman di dalam QS. Ali Imron ayat 139:
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَأَنْتُمُ اْلأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Allah SWT melarang setiap muslim untuk memiliki sikap lemah dan mudah bersedih hati. Karena Allah SWT menjamin bahwa setiap muslim akan ditempatkan pada derajat kemuliaan di sisi Allah SWT jika mereka meyakini hal tersebut.
Oleh karena itu, solusi dari setiap kegagalan, kesedihan, dan kekecewaan dalam hidup adalah kembali kepada Allah, dengan cara kembali meningkatkan ketaatan kita kepada-Nya, dan meyakini setiap janji yang Allah SWT ucapkan melalui firman-firman-Nya di dalam Al-Quran adalah benar dan pasti. Sehingga kita akan merasa tenang dan tentram menjalani setiap detik dalam kehidupan ini. Seperti ucapan salah seorang ulama sufi:
“Rizkiku telah ditetapkan, maka tenanglah hatiku”
            Keyakinan bahwa rizki setiap manusia sudah ditetapkan dan ditentukan sedikit-banyaknya oleh Allah SWT membuat setiap manusia tidak akan terlalu terfokus dalam mengejar kenikmatan dunia, sehingga melupakan kenikmatan akhirat yang abadi nantinya.
            Dan perlu diketahui, bahwa rizki tidak hanya berbentuk kekayaan dan materi. Sukses dalam belajar itu adalah rizki, lulus dalam ujian nasional adalah rizki, mendapatkan perguruan tinggi yang baik adalah rizki, memiliki kesehatan yang baik adalah rizki, bahkan ketenangan hidup meski dalam keterbatasan itupun adalah rizki. Maka sangatlah patut setiap manusia untuk mensyukuri setiap hal yang dimilikinya saat ini, sekecil apapun itu. Dan seperti layaknya roda yang selalu berputar, maka tidak ada kegagalan yang abadi, tidak ada kesedihan yang terus menerus, karena Pelangi yang indah itu akan hadir setelah badai berlalu. Dan karena Allah SWT telah menjamin di dalam Al-Quran surah Al-Insyirah:
فَإِنَّ مَعَ اْلعُسْرِ يُسْرًا  ۞ إِنَّ مَعَ اْلعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar