Setiap
manusia menjalani kehidupan dengan penuh suka dan duka. Karena roda kehidupan
terus berputar, ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya kita di bawah. Di
saat kita bersedih, mungkin ada teman atau sahabat kita yang sedang merasakan
kegembiraan. Begitupun sebaliknya, saat kita mengalami suka cita, mungkin di
luar sana ada yang sedang berduka.
Bersedih terhadap suatu musibah
adalah hal yang wajar. Kecewa terhadap kegagalan pun hal biasa. Namun bagaimana
menyusun kembali kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan itulah yang harus
kita usahakan. Because life must go on, maka tidak sepatutnya seorang mu’min
meratapi kegagalan dan musibah berlarut-larut. Kita harus bangkit, kita harus
terus melanjutkan aktivitas kebaikan yang akan menuntun menuju kesuksesan.
Maka Islam punya solusi terhadap
setiap masalah yang dialami umat manusia, dan Islam punya penawar bagi setiap
luka yang kita derita:
Sedih
ketika nilai yang kita dapat tidak sesuai harapan#Kembalilah pada Allah
Sedih
ketika tidak mendapatkan universitas yang diinginkan#Kembalilah pada Allah
Sedih
ketika tidak mendapatkan rizki sesuai keinginan#Kembalilah pada Allah
Sedih
ketika dikhianati teman#Kembalilah pada Allah
Kecewa
karena ditinggal kekasih#Kembalilah pada Allah
Kecewa
karena gagal mencapai prestasi yang didambakan#Kembalilah pada Allah
Kecewa
karena gagal mendapat jabatan yang dimau#Kembalilah pada Allah
Karena
Allah SWT telah berfirman di dalam QS. Ali Imron ayat 139:
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا
تَحْزَنُوْا وَأَنْتُمُ اْلأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ
“Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.”
Allah SWT melarang setiap muslim untuk memiliki sikap
lemah dan mudah bersedih hati. Karena Allah SWT menjamin bahwa setiap muslim
akan ditempatkan pada derajat kemuliaan di sisi Allah SWT jika mereka meyakini
hal tersebut.
Oleh karena itu, solusi dari setiap kegagalan,
kesedihan, dan kekecewaan dalam hidup adalah kembali kepada Allah, dengan cara
kembali meningkatkan ketaatan kita kepada-Nya, dan meyakini setiap janji yang
Allah SWT ucapkan melalui firman-firman-Nya di dalam Al-Quran adalah benar dan
pasti. Sehingga kita akan merasa tenang dan tentram menjalani setiap detik
dalam kehidupan ini. Seperti ucapan salah seorang ulama sufi:
“Rizkiku
telah ditetapkan, maka tenanglah hatiku”
Keyakinan bahwa rizki setiap manusia
sudah ditetapkan dan ditentukan sedikit-banyaknya oleh Allah SWT membuat setiap
manusia tidak akan terlalu terfokus dalam mengejar kenikmatan dunia, sehingga
melupakan kenikmatan akhirat yang abadi nantinya.
Dan perlu diketahui, bahwa rizki
tidak hanya berbentuk kekayaan dan materi. Sukses dalam belajar itu adalah
rizki, lulus dalam ujian nasional adalah rizki, mendapatkan perguruan tinggi
yang baik adalah rizki, memiliki kesehatan yang baik adalah rizki, bahkan
ketenangan hidup meski dalam keterbatasan itupun adalah rizki. Maka sangatlah
patut setiap manusia untuk mensyukuri setiap hal yang dimilikinya saat ini,
sekecil apapun itu. Dan seperti layaknya roda yang selalu berputar, maka tidak
ada kegagalan yang abadi, tidak ada kesedihan yang terus menerus, karena
Pelangi yang indah itu akan hadir setelah badai berlalu. Dan karena Allah SWT
telah menjamin di dalam Al-Quran surah Al-Insyirah:
فَإِنَّ مَعَ اْلعُسْرِ
يُسْرًا ۞ إِنَّ مَعَ اْلعُسْرِ يُسْرًا
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar