Selasa, 23 September 2014

Semangat Muda, Bahagia saat Tua ...


Rasulullah saw bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”  

            Hadits tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini merupakan pemimpin, yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang suami menjadi pemimpin dalam rumah tangganya, seorang ketua RT atau RW menjadi pemimpin warga masyarakatnya, ketua kelas menjadi pemimpin teman-teman di kelasnya, Bapak/Ibu guru menjadi pemimpin siswa-siswanya, kepala negara menjadi pemimpin masyarakatnya, bahkan seseorang yang bukan siapa-siapa dan tidak memegang jabatan apapun juga merupakan pemimpin dirinya sendiri.
            Setiap pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah SWT kelak. Ketika seorang kepala negara memimpin sebuah negara, namun banyak rakyat yang merasakan ketidaknyamanan dan kezaliman pemimpinnya atau bahkan banyak rakyatnya yang melakukan kemaksiatan dan jauh dari ketaatan kepada Allah SWT, maka pemimpin tersebut akan bertanggung jawab atas semuanya di hadapan Allah SWT. Begitupun ananda semua selaku pelajar yang diberi amanah oleh orang tua untuk belajar, jika Anda bermalas-malasan dan tidak bersungguh-sungguh dalam memahami setiap hal yang disampaikan oleh Bapak serta Ibu guru di sekolah, Anda pun akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas amanah yang orang tua Anda berikan. Belum lagi amanah Allah ketika mengutus kita semua ke dunia ini. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran:
وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَ اْلِإنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”
            Coba kita renungkan sejenak, berapa banyak sholat yang kita tinggalkan?, berapa banyak puasa Ramadhan yang kita lalaikan hanya untuk hal sepele?, berapa lama sudah kita meninggalkan ketaatan kepada Allah karena tidak menutup aurat sesuai perintah-Nya?, berapa sering kita melakukan kemaksiatan kepada Allah?, Berapa sering kita berpegangan tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram kita? Bahkan mungkin ada di antara kita yang melakukan lebih dari itu, Berapa banyak sudah ucapan-ucapan tidak baik keluar dari lisan kita? Cacian, makian, umpatan, fitnah, bahkan hinaan kita lontarkan dari lisan ini terhadap saudara kita seiman, terhadap sesama manusia, bahkan terhadap Ibu dan Ayah yang telah berjuang sekuat tenaga demi kita, yang telah menyingkirkan berbagai keinginannya hanya agar keinginan kita terpenuhi, mengubur segala mimpi masa mudanya hanya agar mimpi-mimpi kita terwujud. Bayangkan, betapa jahatnya kita, jika segala perjuangan penuh ketulusan itu kita balas dengan pengkhianatan, segala kelembutan Ibu dan perlindungan Ayah kita balas dengan makian, hanya karena mereka salah berucap, salah mengerti maksud kita. Sungguh tidak pantas wahai anak-anakku..tidak pantas sedikit-pun kita balas segala pengorbanan itu dengan pengkhianatan yang selama ini kita lakukan! tidak pantas sedikit-pun segala ketulusan tanpa pamrih itu kita balas dengan sikap kasar lagi meremehkan! Ingatlah, tanpa mereka kita bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Ingatlah, kita belum bisa memberi mereka apa-apa, maka pantaskan segala perlakuan negatif kita kepada mereka selama ini? Bahkan jika dunia ini engkau miliki, tidak akan mampu membalas kebaikan setetes air susu ibumu itu! Dan ingatlah, segala hal yang kau lakukan semasa hidupmu ini akan engkau pertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhanmu Yang Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-Nya.
            Maka jadilah engkau pemuda muslim yang bertanggung jawab. Tunaikanlah amanah Tuhanmu sesuai tujuan penciptaanmu di dunia ini. Laksanakanlah amanah kedua orang tuamu ketika mengutusmu untuk belajar di sekolah ini. Jagalah kepercayaan guru-gurumu ketika mereka menitipkan ilmu yang sangat berharga di dasar sanubarimu itu. Jagalah pula kehormatan teman wanitamu itu, jangan kau rusak mereka, jangan kau nodai kebanggaannya, jangan kau rusak masa depannya. Dan untuk engkau para wanita, jagalah kehormatanmu itu, karena engkaupun akan dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhanmu, jangan kau ikuti jalan setan yang akan menghancurkan masa depanmu, banyak jalan untuk memunculkan motivasi dalam menuntut ilmu. Janganlah kalian iringi perjalanan mulia menutut ilmu dengan maksiat kepada Allah. Ingatlah perkataan seorang Alim Imam Waqi’ kepada Imam Syafi’i muridnya: “Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang melakukan kemaksiatan.” Jika pun engkau sudah tidak peduli akan kehormatan dirimu, ingatlah, engkau pun bertanggung jawab terhadap kehormatan keluargamu, jangan biarkan orang tuamu merasa malu akan perbuatanmu yang menodai nilai agama dan norma sosial itu.  Maka tanamkan ini dalam hatimu: “Aku harus menjadi muslim yang bertanggung jawab, karena segala perbuatanku akan aku pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT.”

Semangat Muda, Bahagia saat Tua ...


Rasulullah saw bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”  

            Hadits tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini merupakan pemimpin, yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang suami menjadi pemimpin dalam rumah tangganya, seorang ketua RT atau RW menjadi pemimpin warga masyarakatnya, ketua kelas menjadi pemimpin teman-teman di kelasnya, Bapak/Ibu guru menjadi pemimpin siswa-siswanya, kepala negara menjadi pemimpin masyarakatnya, bahkan seseorang yang bukan siapa-siapa dan tidak memegang jabatan apapun juga merupakan pemimpin dirinya sendiri.
            Setiap pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah SWT kelak. Ketika seorang kepala negara memimpin sebuah negara, namun banyak rakyat yang merasakan ketidaknyamanan dan kezaliman pemimpinnya atau bahkan banyak rakyatnya yang melakukan kemaksiatan dan jauh dari ketaatan kepada Allah SWT, maka pemimpin tersebut akan bertanggung jawab atas semuanya di hadapan Allah SWT. Begitupun ananda semua selaku pelajar yang diberi amanah oleh orang tua untuk belajar, jika Anda bermalas-malasan dan tidak bersungguh-sungguh dalam memahami setiap hal yang disampaikan oleh Bapak serta Ibu guru di sekolah, Anda pun akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas amanah yang orang tua Anda berikan. Belum lagi amanah Allah ketika mengutus kita semua ke dunia ini. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran:
وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَ اْلِإنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”
            Coba kita renungkan sejenak, berapa banyak sholat yang kita tinggalkan?, berapa banyak puasa Ramadhan yang kita lalaikan hanya untuk hal sepele?, berapa lama sudah kita meninggalkan ketaatan kepada Allah karena tidak menutup aurat sesuai perintah-Nya?, berapa sering kita melakukan kemaksiatan kepada Allah?, Berapa sering kita berpegangan tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram kita? Bahkan mungkin ada di antara kita yang melakukan lebih dari itu, Berapa banyak sudah ucapan-ucapan tidak baik keluar dari lisan kita? Cacian, makian, umpatan, fitnah, bahkan hinaan kita lontarkan dari lisan ini terhadap saudara kita seiman, terhadap sesama manusia, bahkan terhadap Ibu dan Ayah yang telah berjuang sekuat tenaga demi kita, yang telah menyingkirkan berbagai keinginannya hanya agar keinginan kita terpenuhi, mengubur segala mimpi masa mudanya hanya agar mimpi-mimpi kita terwujud. Bayangkan, betapa jahatnya kita, jika segala perjuangan penuh ketulusan itu kita balas dengan pengkhianatan, segala kelembutan Ibu dan perlindungan Ayah kita balas dengan makian, hanya karena mereka salah berucap, salah mengerti maksud kita. Sungguh tidak pantas wahai anak-anakku..tidak pantas sedikit-pun kita balas segala pengorbanan itu dengan pengkhianatan yang selama ini kita lakukan! tidak pantas sedikit-pun segala ketulusan tanpa pamrih itu kita balas dengan sikap kasar lagi meremehkan! Ingatlah, tanpa mereka kita bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Ingatlah, kita belum bisa memberi mereka apa-apa, maka pantaskan segala perlakuan negatif kita kepada mereka selama ini? Bahkan jika dunia ini engkau miliki, tidak akan mampu membalas kebaikan setetes air susu ibumu itu! Dan ingatlah, segala hal yang kau lakukan semasa hidupmu ini akan engkau pertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhanmu Yang Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-Nya.
            Maka jadilah engkau pemuda muslim yang bertanggung jawab. Tunaikanlah amanah Tuhanmu sesuai tujuan penciptaanmu di dunia ini. Laksanakanlah amanah kedua orang tuamu ketika mengutusmu untuk belajar di sekolah ini. Jagalah kepercayaan guru-gurumu ketika mereka menitipkan ilmu yang sangat berharga di dasar sanubarimu itu. Jagalah pula kehormatan teman wanitamu itu, jangan kau rusak mereka, jangan kau nodai kebanggaannya, jangan kau rusak masa depannya. Dan untuk engkau para wanita, jagalah kehormatanmu itu, karena engkaupun akan dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhanmu, jangan kau ikuti jalan setan yang akan menghancurkan masa depanmu, banyak jalan untuk memunculkan motivasi dalam menuntut ilmu. Janganlah kalian iringi perjalanan mulia menutut ilmu dengan maksiat kepada Allah. Ingatlah perkataan seorang Alim Imam Waqi’ kepada Imam Syafi’i muridnya: “Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang melakukan kemaksiatan.” Jika pun engkau sudah tidak peduli akan kehormatan dirimu, ingatlah, engkau pun bertanggung jawab terhadap kehormatan keluargamu, jangan biarkan orang tuamu merasa malu akan perbuatanmu yang menodai nilai agama dan norma sosial itu.  Maka tanamkan ini dalam hatimu: “Aku harus menjadi muslim yang bertanggung jawab, karena segala perbuatanku akan aku pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT.”

Semangat Muda, Bahagia saat Tua ...


Rasulullah saw bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”  

            Hadits tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini merupakan pemimpin, yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang suami menjadi pemimpin dalam rumah tangganya, seorang ketua RT atau RW menjadi pemimpin warga masyarakatnya, ketua kelas menjadi pemimpin teman-teman di kelasnya, Bapak/Ibu guru menjadi pemimpin siswa-siswanya, kepala negara menjadi pemimpin masyarakatnya, bahkan seseorang yang bukan siapa-siapa dan tidak memegang jabatan apapun juga merupakan pemimpin dirinya sendiri.
            Setiap pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah SWT kelak. Ketika seorang kepala negara memimpin sebuah negara, namun banyak rakyat yang merasakan ketidaknyamanan dan kezaliman pemimpinnya atau bahkan banyak rakyatnya yang melakukan kemaksiatan dan jauh dari ketaatan kepada Allah SWT, maka pemimpin tersebut akan bertanggung jawab atas semuanya di hadapan Allah SWT. Begitupun ananda semua selaku pelajar yang diberi amanah oleh orang tua untuk belajar, jika Anda bermalas-malasan dan tidak bersungguh-sungguh dalam memahami setiap hal yang disampaikan oleh Bapak serta Ibu guru di sekolah, Anda pun akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas amanah yang orang tua Anda berikan. Belum lagi amanah Allah ketika mengutus kita semua ke dunia ini. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran:
وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَ اْلِإنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”
            Coba kita renungkan sejenak, berapa banyak sholat yang kita tinggalkan?, berapa banyak puasa Ramadhan yang kita lalaikan hanya untuk hal sepele?, berapa lama sudah kita meninggalkan ketaatan kepada Allah karena tidak menutup aurat sesuai perintah-Nya?, berapa sering kita melakukan kemaksiatan kepada Allah?, Berapa sering kita berpegangan tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram kita? Bahkan mungkin ada di antara kita yang melakukan lebih dari itu, Berapa banyak sudah ucapan-ucapan tidak baik keluar dari lisan kita? Cacian, makian, umpatan, fitnah, bahkan hinaan kita lontarkan dari lisan ini terhadap saudara kita seiman, terhadap sesama manusia, bahkan terhadap Ibu dan Ayah yang telah berjuang sekuat tenaga demi kita, yang telah menyingkirkan berbagai keinginannya hanya agar keinginan kita terpenuhi, mengubur segala mimpi masa mudanya hanya agar mimpi-mimpi kita terwujud. Bayangkan, betapa jahatnya kita, jika segala perjuangan penuh ketulusan itu kita balas dengan pengkhianatan, segala kelembutan Ibu dan perlindungan Ayah kita balas dengan makian, hanya karena mereka salah berucap, salah mengerti maksud kita. Sungguh tidak pantas wahai anak-anakku..tidak pantas sedikit-pun kita balas segala pengorbanan itu dengan pengkhianatan yang selama ini kita lakukan! tidak pantas sedikit-pun segala ketulusan tanpa pamrih itu kita balas dengan sikap kasar lagi meremehkan! Ingatlah, tanpa mereka kita bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Ingatlah, kita belum bisa memberi mereka apa-apa, maka pantaskan segala perlakuan negatif kita kepada mereka selama ini? Bahkan jika dunia ini engkau miliki, tidak akan mampu membalas kebaikan setetes air susu ibumu itu! Dan ingatlah, segala hal yang kau lakukan semasa hidupmu ini akan engkau pertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhanmu Yang Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-Nya.
            Maka jadilah engkau pemuda muslim yang bertanggung jawab. Tunaikanlah amanah Tuhanmu sesuai tujuan penciptaanmu di dunia ini. Laksanakanlah amanah kedua orang tuamu ketika mengutusmu untuk belajar di sekolah ini. Jagalah kepercayaan guru-gurumu ketika mereka menitipkan ilmu yang sangat berharga di dasar sanubarimu itu. Jagalah pula kehormatan teman wanitamu itu, jangan kau rusak mereka, jangan kau nodai kebanggaannya, jangan kau rusak masa depannya. Dan untuk engkau para wanita, jagalah kehormatanmu itu, karena engkaupun akan dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhanmu, jangan kau ikuti jalan setan yang akan menghancurkan masa depanmu, banyak jalan untuk memunculkan motivasi dalam menuntut ilmu. Janganlah kalian iringi perjalanan mulia menutut ilmu dengan maksiat kepada Allah. Ingatlah perkataan seorang Alim Imam Waqi’ kepada Imam Syafi’i muridnya: “Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang melakukan kemaksiatan.” Jika pun engkau sudah tidak peduli akan kehormatan dirimu, ingatlah, engkau pun bertanggung jawab terhadap kehormatan keluargamu, jangan biarkan orang tuamu merasa malu akan perbuatanmu yang menodai nilai agama dan norma sosial itu.  Maka tanamkan ini dalam hatimu: “Aku harus menjadi muslim yang bertanggung jawab, karena segala perbuatanku akan aku pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT.”

Semangat Muda, Bahagia saat Tua ...


Rasulullah saw bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”  

            Hadits tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini merupakan pemimpin, yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang suami menjadi pemimpin dalam rumah tangganya, seorang ketua RT atau RW menjadi pemimpin warga masyarakatnya, ketua kelas menjadi pemimpin teman-teman di kelasnya, Bapak/Ibu guru menjadi pemimpin siswa-siswanya, kepala negara menjadi pemimpin masyarakatnya, bahkan seseorang yang bukan siapa-siapa dan tidak memegang jabatan apapun juga merupakan pemimpin dirinya sendiri.
            Setiap pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah SWT kelak. Ketika seorang kepala negara memimpin sebuah negara, namun banyak rakyat yang merasakan ketidaknyamanan dan kezaliman pemimpinnya atau bahkan banyak rakyatnya yang melakukan kemaksiatan dan jauh dari ketaatan kepada Allah SWT, maka pemimpin tersebut akan bertanggung jawab atas semuanya di hadapan Allah SWT. Begitupun ananda semua selaku pelajar yang diberi amanah oleh orang tua untuk belajar, jika Anda bermalas-malasan dan tidak bersungguh-sungguh dalam memahami setiap hal yang disampaikan oleh Bapak serta Ibu guru di sekolah, Anda pun akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas amanah yang orang tua Anda berikan. Belum lagi amanah Allah ketika mengutus kita semua ke dunia ini. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran:
وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَ اْلِإنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”
            Coba kita renungkan sejenak, berapa banyak sholat yang kita tinggalkan?, berapa banyak puasa Ramadhan yang kita lalaikan hanya untuk hal sepele?, berapa lama sudah kita meninggalkan ketaatan kepada Allah karena tidak menutup aurat sesuai perintah-Nya?, berapa sering kita melakukan kemaksiatan kepada Allah?, Berapa sering kita berpegangan tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram kita? Bahkan mungkin ada di antara kita yang melakukan lebih dari itu, Berapa banyak sudah ucapan-ucapan tidak baik keluar dari lisan kita? Cacian, makian, umpatan, fitnah, bahkan hinaan kita lontarkan dari lisan ini terhadap saudara kita seiman, terhadap sesama manusia, bahkan terhadap Ibu dan Ayah yang telah berjuang sekuat tenaga demi kita, yang telah menyingkirkan berbagai keinginannya hanya agar keinginan kita terpenuhi, mengubur segala mimpi masa mudanya hanya agar mimpi-mimpi kita terwujud. Bayangkan, betapa jahatnya kita, jika segala perjuangan penuh ketulusan itu kita balas dengan pengkhianatan, segala kelembutan Ibu dan perlindungan Ayah kita balas dengan makian, hanya karena mereka salah berucap, salah mengerti maksud kita. Sungguh tidak pantas wahai anak-anakku..tidak pantas sedikit-pun kita balas segala pengorbanan itu dengan pengkhianatan yang selama ini kita lakukan! tidak pantas sedikit-pun segala ketulusan tanpa pamrih itu kita balas dengan sikap kasar lagi meremehkan! Ingatlah, tanpa mereka kita bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Ingatlah, kita belum bisa memberi mereka apa-apa, maka pantaskan segala perlakuan negatif kita kepada mereka selama ini? Bahkan jika dunia ini engkau miliki, tidak akan mampu membalas kebaikan setetes air susu ibumu itu! Dan ingatlah, segala hal yang kau lakukan semasa hidupmu ini akan engkau pertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhanmu Yang Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-Nya.
            Maka jadilah engkau pemuda muslim yang bertanggung jawab. Tunaikanlah amanah Tuhanmu sesuai tujuan penciptaanmu di dunia ini. Laksanakanlah amanah kedua orang tuamu ketika mengutusmu untuk belajar di sekolah ini. Jagalah kepercayaan guru-gurumu ketika mereka menitipkan ilmu yang sangat berharga di dasar sanubarimu itu. Jagalah pula kehormatan teman wanitamu itu, jangan kau rusak mereka, jangan kau nodai kebanggaannya, jangan kau rusak masa depannya. Dan untuk engkau para wanita, jagalah kehormatanmu itu, karena engkaupun akan dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhanmu, jangan kau ikuti jalan setan yang akan menghancurkan masa depanmu, banyak jalan untuk memunculkan motivasi dalam menuntut ilmu. Janganlah kalian iringi perjalanan mulia menutut ilmu dengan maksiat kepada Allah. Ingatlah perkataan seorang Alim Imam Waqi’ kepada Imam Syafi’i muridnya: “Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang melakukan kemaksiatan.” Jika pun engkau sudah tidak peduli akan kehormatan dirimu, ingatlah, engkau pun bertanggung jawab terhadap kehormatan keluargamu, jangan biarkan orang tuamu merasa malu akan perbuatanmu yang menodai nilai agama dan norma sosial itu.  Maka tanamkan ini dalam hatimu: “Aku harus menjadi muslim yang bertanggung jawab, karena segala perbuatanku akan aku pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT.”