Selasa, 23 September 2014

Menjadi Muslim yang Fanatik ...


Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits:

جَاءَ اْلِإسْلَامُ غَرِيْبًا فَسَيَأْتِي غَرِيْبًا فِي أَخِرِ الزَّمَانِ
“Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali terasing pada akhir zaman”  

            14 abad yang lalu, kata-kata tersebut sudah disampaikan oleh Rasulullah saw. Bahwa agama yang kita anut saat ini datang kepada manusia dalam keadaan asing dan aneh. Bahkan banyak manusia yang mengingkari kedatangan ajaran ini. Maka pada akhirnya nanti akan datang suatu masa di mana Islam akan menjadi asing lagi dalam pandangan manusia. Bahkan orang-orang yang memegang teguh ajaran ini ibarat orang yang memegang bara api. Jika ia pegang akan terasa panas akibat tekanan, cacian, cemoohan, dan gunjingan orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi, jika ia lepas maka ia akan jatuh pada kekufuran.
            Jika kita tengok di sekitar kita, jika ada orang yang memakai pakaian muslimah yang menutup seluruh aurat sesuai syariat Islam dan berjalan-jalan di tempat keramaian mungkin akan terasa asing dan aneh bagi sekitarnya, bahkan mungkin hati kita pun mungkin pernah berkata demikian terhadap muslim/muslimah yang seperti itu. Jika ada seorang muslim membaca Al-Quran di tempat umum pun mungkin akan terasa aneh bagi sebagian kita, dan jika ada orang yang hapal Al-Quran di zaman kita ini, pasti menjadi hal yang sangat luar biasa dan asing bagi kebanyakan kita.
            Begitupun sebaliknya, ketika ada perempuan yang memakai pakaian serba mini dan mengumbar auratnya, kita menganggap hal tersebut biasa. Ketika anak-anak generasi penerus bangsa begitu hapal dan akrab dengan para artis dan pemain bola idolanya namun tidak mengenal sejarah nabi dan para sahabatnya, kita pun menganggap hal yang wajar saat ini. Ketika mata ini lebih banyak menatap layar komputer dan handphone di banding membaca firman-firman Allah SWT di dalam Al-Quran, kita pun tidak merasa aneh karenanya. Ketika kebanyakan orang tua masa kini begitu bangga dan berlomba-lomba untuk menjadikannya orang-orang terkenal dengan segudang bakat yang dimiliki untuk tampil di televisi namun tidak peduli apakah anaknya paham atau tidak dengan ajaran agamanya, kita pun tetap menganggapnya biasa.
Bahkan tidak sedikit dari kita yang mengkotak-kotakkan agama dari rutinitas harian kita, hingga tidak jarang umat muslim yang berucap: “tidak penting agamanya apa, yang penting kejujurannya.” Lupakah kita akan firman Allah SWT: bahwa agama yang Allah ridhoi dan terima hanya Islam. Atau lupakah kita, bahwa Allah pun pernah berfirman di dalam surah As-Sajdah ayat 18: “Apakah sama orang yang beriman dengan orang yang tidak beriman?”
Maka sadar lah umat muslim, terutama generasi penerus kehidupan, janganlah engkau menjadi bagian yang mengasingkan ajaran agamamu. Fanatiklah terhadap ajaran nabimu, pakailah penutup aurat mu itu sesuai syariat Tuhanmu. Bacalah kitab sucimu itu, di mana saja, kapan saja. Telusuri lagi sejarah nabimu, para sahabat-sahabatnya, yang memiliki keteguhan hati dan semangat jihad yang tinggi dalam ketaatan kepada Tuhannya. Jadikan mereka idola kehidupanmu, karena sungguh, sebaik-baik idola bagi hidupmu itu hanyalah baginda Rasulullah saw. Yang diturunkan Allah dengan perhiasan akhlak mulia, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ingatlah, mungkin ini kesempatan terakhir kita untuk menampilkan ketaatan terbaik kita kepada Allah SWT, mungkin ini saat-saat terakhir kehidupan kita, mungkin esok hari mata ini tidak terbuka lagi. Janganlah kalian merasa aman meski sudah berada di jalan Islam, bukankah setiap musafir harus mengetahui dengan pasti arah mana yang harus diambil dalam perjalanannya menuju tujuannya? Maka bagaimanakah kita merasa aman dalam perjalanan hidup ini, jika pedoman hidup itu tidak pernah kita pelajari dan pahami isinya? Aah, jangankan memahami isinya, membacanya pun kita selalu beralasan dengan segala kesibukan duniawi. Padahal Tuhan yang memberi kita waktu 24 jam ini tidak pernah menuntut banyak dari kita. Namun alasan itu selalu terucap, waktuku terlalu sempit untuk mempelajari Al-Quran, tugas-tugas sekolahku begitu menumpuk, hingga aku tidak punya waktu untuk menghapal Al-Quran. Aktivitas kita sehari-hari  terasa begitu padat, bahkan untuk sekedar membaca 1 halaman Al-Quran, yang tidak lebih dari 10 menit kita habiskan.
Sadarlah wahai kawan! dari mana waktu yang kau miliki untuk mengerjakan tugas itu kau dapatkan? Siapakah dzat yang memberimu kesempatan untuk mampu melakukan aktivitas harianmu itu? Dan siapakah Yang paling berkuasa untuk menjamin engkau mampu kembali membuka mata setelah malam tadi kau memejamkannya? Apakah untuk teman yang tidak selalu ada kau punya waktu lebih di banding untuk Tuhanmu yang selalu setia hadir dalam tiap tarikan napasmu?
Kembalilah wahai sahabat! kembalilah pada ajaran Tuhanmu, taatilah setiap perintah-perintah-Nya, dan jauhilah setiap ketidaktaatan kepada-Nya. Jangan merasa kau masih muda, karena banyak bayi yang meninggal jika Allah menghendakinya. Jangan merasa kau masih muda, karena begitu banyak orang tua yang menyesali masa mudanya yang digunakan sia-sia. Dan Jangan pernah sekali-kali merasa kau masih muda, karena banyak manusia menghadap Allah dengan penyesalan dan berharap hidupnya kembali meski hanya 1 menit untuk melakukan ketaatan kepada Allah.
Dan Sabarlah wahai anak-anakku! Ketika dunia menganggapmu aneh karena taat kepada Allah, ketika teman-temanmu mencemooh dan meremehkan ketaatanmu menutup aurat sebagai bukti kepatuhanmu kepada Allah, bahkan ketika seluruh dunia mengasingkanmu dan menganggapmu aneh, saat Al-Quran itu engkau baca di tempat-tempat umum. Ingatlah selalu firman Tuhanmu di dalam QS. Al-Ankabut ayat 2:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوْا أَنْ يَقُوْلُوْا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”

            Maka ujian itu adalah pembuktian ketaatanmu kepada Allah SWT. Jika kau sabar, akan ada balasan yang lebih baik yang Allah persiapkan untukmu.

وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 96)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar