Allah
SWT berfirman di dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28:
الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلَا
بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ اْلقُلُوْبُ.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang
kondisi orang yang beriman, dalam artian memiliki keyakinan teguh kepada Allah
SWT sehingga memunculkan ketentraman hati. Maka ayat itu menjelaskan juga bahwa
untuk menghadirkan hati yang tentram dan tenang ketika beban hidup melanda
adalah dengan cara banyak mengingat Allah SWT.
Kita hidup di zaman yang super
cepat, di mana setiap individu yang ingin sukses saling berlomba, berpacu
dengan waktu untuk menggapai keberhasilan tertinggi dalam setiap usaha yang
dilakukannya. Akan tetapi, mereka, bahkan mungkin kita lupa bahwa setiap usaha
yang kita lakukan akan menuai kesuksesan jika Allah menghendaki itu untuk kita.
Maka akan sangat mungkin jika usaha yang sudah kita lakukan dengan segenap
kemampuan diri akan menuai kegagalan jika Allah menghendaki hal tersebut. Lalu
bagaimana solusinya?
Banyak manusia dewasa ini yang lupa
bahwa ada Allah yang Maha berkehendak dan Maha menentukan keberhasilan setiap
hamba-Nya. Banyak individu yang lalai ketika melakukan usaha hanya dengan
mengandalkan kemampuan akal, pikiran dan fisiknya semata.
Sebagai seorang muslim, kita harus
menghadirkan Allah dalam setiap usaha yang kita lakukan di dunia ini. Memulai
setiap kegiatan dengan membaca basmalah (bismillahirrohmanirrohim).
Seperti yang sudah dibahas pada kultum sebelumnya, bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan ucapan
bismillahirrohmanirrohim maka ia tertolak (sia-sia)”
Hal lain yang tidak boleh dilupakan
dalam usaha menghadirkan Allah SWT pada setiap hal yang kita kerjakan adalah
berdoa. Dan doa yang paling utama adalah sholat. Sesuai definisi sholat secara
bahasa, yang bermakna Doa.
Doa harus mengiringi setiap usaha
seorang muslim yang ingin berjalan menuju kesuksesannya, karena Rasulullah saw
bersabda:
الدُّعَاءُ
مُحُّ اْلعِبَادَةِ
“Doa
adalah ruh (intisarinya) ibadah.” Dan juga hadits Rasulullah saw:
الدُّعَاءُ
سِلَاحُ اْلمُؤْمِنِيْنَ
“Doa
adalah senjatanya orang mu’min.”
Doa adalah bukti kerendahan hati
seorang mu’min dan pengakuan bahwa segala usahanya bergantung pada pertolongan
dan takdir Allah SWT. Maka jika usahanya gagal, ia tidak akan lupa mengucapkan Alhamdulillah
sebagai wujud syukur kepada Allah yang telah memberikan kesuksesan atas
usahanya. Namun jika usahanya gagal, ia tidak akan kecewa dan putus asa, karena
yakin bahwa Allah akan memberikan pengganti terbaik sebagai balasan usaha dan
tawakkalnya tersebut.
Perlu juga diingat, menghadirkan
Allah dalam usaha yang kita lakukan akan menjadikan setiap usaha yang kita
lakukan bernilai ibadah, bahkan kegagalan tidak akan membuat jiwa kita resah,
dan gelisah, bahkan putus asa. Karena Allah menjanjikan ketentraman dalam hati
setiap mu’min yang selalu mengingat Allah SWT, sesuai ayat yang sudah di bahas
di awal tadi.
Bahkan Allah SWT pun menjanjikan di
dalam sebuah hadits Qudsi:
“Barang siapa mengingat aku di dalam hati mereka, Aku
akan mengingat dia dalam hatiKu, dan barang siapa yang mengingat Aku dalam
sebuah majelis, Aku akan mengingat mereka dalam suatu majelis yang lebih baik
dari yang mereka miliki.”
Maka orang yang selalu mengingat
Allah, Dia pun akan selalu mengingatnya. Dan orang yang selalu Allah ingat,
niscaya terhindar dari kegagalan yang akan menyebabkan kehancurannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar