Allah SWT
berfirman di dalam QS. Al- Hujurat ayat 13:
يا أَيُّهَا
النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثٰى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ
خَبِيْرٌ (الحجرات: ١۳)
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.”
Ayat tersebut
menjelaskan bahwa tujuan dari diciptakannya manusia dari jenis laki-laki dan
perempuan, dan diciptakannya manusia bersuku-suku dan berbangsa bangsa adalah
agar manusia saling mengenal dan belajar satu sama lain.
Bersosialisasi dan
bergaul adalah kodrat setiap manusia, karena kita diciptakan sebagai makhluk
sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi,
tentu setiap segala sesuatu ada aturan mainnya. Demikian pula dalam hal
pergaulan. Ayat tersebut selain berisi perintah kepada manusia untuk “bergaul”
atau saling mengenal antara satu dengan lainnya, juga mengatur batasan dari
pergaulan tersebut.
Di dalam ayat
tersebut Allah SWT menyatakan bahwa batasan pergaulan dalam Islam adalah
“Taqwa” (Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu), singkat namun memiliki
makna yang sangat dalam.
Ketakwaan memiliki
makna kesadaran, sadar bahwa ada Dzat Yang Maha Melihat segala gerak-gerik
kita, Mendengar setiap ucapan kita, dan Maha Membalas setiap kemaksiatan yang
kita lakukan.
Kenapa harus “takwa?”. Karena seseorang yang bertakwa tidak akan
melanggar perintah Allah, seseorang yang bertakwa tidak akan meninggalkan
kewajibannya kepada Allah, seorang yang bertakwa tidak akan melakukan pergaulan
bebas, dan yang pasti, seseorang yang bertakwa pasti mampu menjaga kehormatan
diri dan keluarganya.
Kesimpulannya, silahkan ananda semua
berkenalan, bergaul, dan belajar dari siapapun. Namun selalu tanamkan ketakwaan
dalam hati ananda sekalian, karena yakinlah, bekal takwa itu akan menyelamatkan
kalian dari segala macam godaan kehidupan yang menjerumuskan pada lubang
kehinaan dunia dan akhirat. Na’udzu Billaahi min dzaalik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar